Saturday, April 13, 2013
kehidupan yang sombong
Dalam kehidupan umat manusia, dapat diidentifikasi bahwa ada beberapa penyebab timbulnya sifat sombong dalam diri seseorang.
Pertama, sombong
karena kekayaan. Tak dapat dielak memang, bahwa hidup ini memerlukan
uang (harta) untuk melakukan setiap aktivitasnya. Tak ada yang mau
hidup sengsara sehingga semua berlomba mengumpulkan kekayaan. Namun
kekayaan yang banyak itu dapat melenakan. Mulai ada rasa membanggakan
diri sebab banyaknya harta yang dimiliki. Merasa segala-galanya dapat
diperoleh dengan mudah jika telah memiliki kekayaan. Ada perasaan
mengabaikan dzat Allah. Padahal manusia saat terlahir dalam keadaan
miskin dan mati pun dalam keadaan miskin. Tak ada harta yang dibawa
ketika meninggal dunia. Pun kekayaan di dunia tak ada manfaatnya lagi
bagi diri kita ketika sudah mati. Oleh karenanya sungguh tak pantas
kita membanggakan kekayaan, sebab sejatinya segala kekayaan yang kita
miliki adalah milik Allah SWT dan akan kembali pada Allah pada waktunya
nanti.
Kedua, sombong karena
kekuasaan atau jabatan. Dengan posisi struktural yang tinggi pada suatu
instansi/ lembaga terkadang menjadikan seseorang merasa bangga atas
kelebihan-kelebihan dan kualitas pribadinya. Dengan jabatannya ia
merasa menjadi orang yang paling wajib dihormati, sebab ia berpikir
hanya orang hebatlah yang bisa memperoleh jabatan sehingga patut
mendapat sanjungan dan dihormati. Namun sebenarnya tidak pantas kita
membanggakan jabatan. Kita memang mulia (derajatnya lebih tinggi) di
hadapan manusia, namun belum tentu mulia di hadapan Allah. Dan
sesungguhnya jabatan itu hanyalah titipan dari Allah. Kekuasaan pun tak
kekal, akan berpindah tangan jua.
Ketiga, sombong karena
wajahnya. Ada orang yang karena wajahnya indah kemudian dengan
semena-mena merendahkan orang lain. Padahal di mata Allah semua manusia
sama derajatnya, yang membedakan hanya ketaqwaan, bukan karena
indahnya wajah. Sesuai firman Allah berikut. “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu”
(Q.S al-Hujuraat [49]: 13). Padahal wajah yang indah itu jika sudah
tua maka akan menjadi jelek juga. Justru seseorang yang diberi wajah
yang rupawan itu seharusnya bersyukur karena itu merupakan kelebihan
yang Allah beri, dan harus dijaga dan dirawat tentunya. Bukan malah
menjadikannya sombong.
Keempat, sombong karena
kekuatan fisik. Memang dengan kuatnya fisik bisa menjadi suatu
kebanggaan, namun tidak benar jika sampai menjadikannya sombong.
Kekuatan tak akan abadi, seiring berjalannya waktu lama kelamaan setiap
orang akan jadi lemah juga.
Kelima, sombong karena
ilmu. Ada orang yang karena kepandaiannya menjadi sombong. Merasa
segala ilmu yang didapat adalah hasil jerih payahnya sendiri, lupa
bahwa ilmu adalah Allah yang memberi. Mengabaikan keberadaan Allah Sang
Pemberi Ilmu. Jika ilmu itu dicabut, dan Allah mempersulit ia menyerap
ilmu maka sungguh ia tak mampu bernuat apa-apa dan tiada berdaya lagi.
Thursday, April 4, 2013
Wednesday, April 3, 2013
Aku...
Aku...
sepi...
sunyi...
sendiri...
menyusuri hati gundah,
dipenuhi lautan air mata,
yang tiada bertepi,
yang tidak berpelabuhan.
Aku...
sedih...
merintih...
menangis...
jiwa yang tertekan,
ditenggelami hujan batu,
yang menimpa derita,
yang tak terperi sakitnya...
Aku...
tersepit...
diapit...
dicubit...
kata menusuk cuping pendengaran,
menyeksa batin kian terguris,
yang bertambah lukanya,
yang semakin dalam hirisannya...
Aku...
yang kian terdampar di dasar luka,
yang kian hanyut dibayangi kelam,
tanpa cahaya...
Subscribe to:
Posts (Atom)